Kamis, 08 Desember 2011

Apa Akuntansi?????

"Apa itu akuntansi???"

Pengertian Akuntansi

            Kata akuntansi (Accounting) berasal dari perkataan to Account yang berarti mempertimbangkan atau mempertanggungjawabkan.Akuntansi berkaitan dengan masalah pertanggungjawaban dari manajemen pengelola perusahaan kepada pemilik perusahaan atas kepercayaan yang diberikan atas kepercayaan yang diberikan kepadanya dalam melaksanakan aktivitas perusahaan.

Definisi akuntansi ada beberapa macam diantanya:

a)       Menurut American Accounting Association (AAA)
Akuntansi adalah proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang mempergunakan informasi tersebut.

b)       Menurut American Institut of Certified Public Account (AICPA)
Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringgkasan menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang dari segala transaksi atau kejadian-kejadian yang setidak-tidaknya bersifat finansial dan kemudian menafsirkan hasilnya.

c)       Akuntansi adalah keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan.

Dari definisi-definisi di atas dapat ditarik pengertian sebagai berikut:

1.       Unit Organisasi
Bahan laporan tersebut berkaitan dengan unit organisasi yang dapat berbentuk perusahaan, perkumpulan,koperasi,yayasan unit pemerintah dsb.

2.       Menghasilkan informasi keuangan
Akuntansi adalah alat yang dikembangkan berdasarkan ilmu pengetahuan guna menghasilkan laporan keuangan yang bersifat kwantitatif.

3.       Pihak  yang berkepentingan
Laporan yang dihasilan memberikan informasi kepada pihak-pihak tertentu untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan.

4.       Transaksi
Yang menjadi objek akuntansi adalah transaksi atau kejadian-kejadian yang memberikan perubahan posisi dari sebuah perusahaan atau unit organisasi.
Transaksi dalam suatu periode akuntansi terjadinya berulang-ulang dan banyak jenisnya sehingga terlebih dahulu harus diproses dalam tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut:

  1. Pengidentifian (penentuan) dan pengukuran 
  2. Pencatatan ( Recording)
  3. Penggolangan ( Classification )
  4. Pengikhtisaran ( Summarizing )
  5. Penyusunan laporan keuangan ( Reporting )

5.       Cara tertentu
Transaksi perusahaan diolah dengan berpedoman pada prinsip-prinsip yang umum berlaku yang di atur dalam Prinsip-prinsip Akuntansi Indonesia (PAI)

2. Prinsip-prinsip Akuntansi
      Dalam mengerjakan akuntansi perlu adanya suatu pedoman umum yang disebut prinsip akuntansi. Dengan adanya prinsip ini akan diperoleh titik tolak yang seragam bagaimana cara mencatat dan menyajikan aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan dan biaya dalam lapor keuangan. Prinsip ini umumnya dikelompokkan sebagai berikut:
1)  Prinsip kesatuan usaha (entity)
Suatu anggapan bahwa akuntasi diterapkan pada suatu, unit ekonomi yang merupakan suatu kesatuan usaha yang berdiri sendiri, terpisah darri unit ekonomi lainya juga dari pemiliknya. Dalam pelaksanaan prinsip ini mengharuskan ada pemisahan antara harta dan kewajiban perusahaan lain.
2)   Prinsip kontinuitas (going concern)
Suatu anggapan bahwa akuntasi diterapkan pada perusahaan (Unit Ekonomi) didirikan untuk jangka waktu yang tidak terbatas,atau dalam keadaan normal akan terus menjalankkan usahanya. Prinsip ini memungkinkan adanya beban-beban (biaya-biaya) yang ditangguhkan pembebanannya, misalnya penurunan nilai (Penyusutan) aktiva tetap seperti gedung atau masing-masing yang dipergunakan dalam usaha perusahaan, kerugian karena penyusutannya akan dibebankan kepada periode-periode selama masa penggunaannya.
3)  Prinsip  konservatisand (conservatism)
Konsep ini memungkinkan perusahaan dapat memilih salah satu metoda dan prosedur akuntansi misalnya untuk aktiva akan dipilih suatu nilai yang paling rendah dan sebaliknya untuk nilai utang yang mempunyai alternatif dalam menentukannya akan diambil nilai yang paling besar. Akibat konsep ini perusahaan memilih rentangan yang terkecil. Penggunaan asal konservattif di dalam praktik nampak tercermin dalam :
1). Membuat perhitungan penyusutan
2). Penilaian berdasrkan harga yang paling rendah di antara harga perolehan dengan harga pasar.
Penerapan konsep konservatif yang berlebih-lebihan perlu dihindari yang dapat mengoleh ketidakwajaran laporan keuangan.
4)       Prinsip Konsistensi (consistency)
Berdasarkan prinsip konsisten berarti setiap perusahaan diharuskan unuk menetapkan prinsip, konsep dan metode akuntansi yang sama dari suatu periode ke periode berikutnya. Akan tetapi tidak berarti perusahaan tidak boleh merubah prinsip, konsep atau metoda akuntansinya. Perubahan dapat dilakukan dengan alasan yang secara jelas dapat diutarakan dalam laporan keungan serta pengaruh kwantitatif akibat perubahan tersebut. Prinsip ini dimaksudkan untuk mencegah manipulasi informasi yang akibatnya cukup material terhadap hasil usaha maupun posisi keungan perusahaan.
5)                     Prinsip cukup berarti (materiality)
Meskipun suatu laporan keuangan harus lengkap tidak berarti harus sampai sekecil-kecilnya sehingga menimbulkan keruwetan dan tidak mudah dimengerti misalnya jumlah selisih sebesar Rp.10,00 dari jumlah total Rp.10.000.000,00 maka jumlah Rp.10,00 dianggap jumlah selisih tidak berarti.
6)                     Prinsip lengkap (completeness)
Prinsip ini menuntut bahwa laporan keuangan, catatan-catatan atau bahan-bahan keterangan yang ada hubungan dengan laporan keuangan, dan yang penting bagi para pemakai laporan keuangan, dan yang penting bagi para pemakai laporan keuangan, harus diinformasikan secara lengkap, tidak ada yang disembunyikan.
7)       Prinsip dapat dimengerti (understandbility)
Semua data dan informasi yang penting yang tercantum dalam laporan keuangan harus diungkapkan sejelas-jelasnya agar para pemakai laporan keuangan dapat mengerti dengan jelas.
8)       Prinsip obyektif (obyektivity principles)
Kemanfaatan suatu laporan keuangan ditentukan sejauh mana keobyektivan dan  dapat dibuktikan kebenaran data tersebut. Prinsip ini diharapkan guna menghindari terjadinya penilaian yang salah yang membawa konsekwensi salahnya interprestasi dan kesimpulan.

3. Bidang-Bidang Akuntansi   
a).  Akuntansi Keuangan (Financial Acccounting)
akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (general accounting), yaitu akuntansi yang sasaran (obyek) kegiatannya adalah transaksi keuangan yang menyangkut harta, utang dan modal suatu perusahaan.
Akuntansi keuangan bertujuan menyajikan laporan keuangan untuk kepentingan pihak intern perusahaan (manajemen) dan pihak-pihak eksteren, misalnya bank, investor, pemerintah dan masyarakat umum.
b).  Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
      akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan penyajian laporan mengenai transaksi keuangan yang berhubungan dengan biaya pembuatan dan penjualan produk serta analisa dan penafsiran terhadap hasilnya.
      Akuntansi biaya bertujuan untuk memberikan informasi biaya pembuatan suatu produk hanya kepada pimpinan perusahaan (pihak intern).
c).  Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)
      akuntansi perpajakan adalah bidang akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan misalnya dalam hal penentuan obyek pajak yang menjadi beban perusahaan serta perhitungannya untuk kepentingan penyusunan laporan pajak.
      Kegiatan akuntansi perpajakan fungsinya membantu manajemen dalam menentukan pilihan-pilihan transaksi yang akan terjadi, sehubungan dengan pertimbangan-pertimbangan perpajakan. Oleh karena itu akuntan yang bekerja dalam bidang ini harus mengetahui benar tentang undang-undang perpajakan yang berlaku.
d).  Akuntansi Anggaran (Budgetary Accounting)
      akuntansi anggaran adalah akuntansi yang kegiatanya berhubungan dengan pengumpulan data pengolahan data operasi keuangan yang sudah terjadi, serta taksiran kemungkinan yang akan terjadi untuk kepentingan penetapan rencana operasi keuangan perusahaan (anggaran) dalam satu periode tertentu. Catatan mengenai perbandingan antara rencana operasi keuangan yang telah ditetapkan dengan pelaksanaanya merupakan alat bantu manajemen dalam melaksanakan fungsi pengawasan.
e).  Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)
akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan terhadap hasil dari pekerjaan akuntansi.
f).   Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
      Akuntansi pemerintahan adalah bidang akuntansi yang kegiatannya berhubungan dengan masalah pemeriksaan keuangan Negara, atau sering juga dengan istilah administrasi keuangan Negara.
g).  Akuntansi Manejemen (Managerial Accounting)
      Akuntansi manejemen adalah akuntansi yang kegiatannya khusus mengolah data dengan suatu sistem yang direncanakan dengan tujuan melanyani manajemen dalam pengambilan keputusan yang bersifat rutin atau keputusan yang bersifat khusus.
      Kegiatan akuntansi manajemen meliputi :
1)       merancang sistem pengumpulan data
2)       menyediakan data yang relevan dengan keputusan manajemen yang akan diambil
3)       membantu manajemen dalam menentukan langkah-langkah pilihan (alternatif)
4)       membantu manajemen dalam menentukan pilihan yang baik untuk memecahkan suatu masalah
5)       membantu manajemen dalam merencanakan kegiatan-kegiatan dimasa datang.
 h). Sistem Akuntansi (Accounting Siystem)
      sistem akuntansi adalah akuntansi yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan prosedur pengumpulan dan pelaporan data keuangan. Sistem akuntansi ini mencoba menciptakan / merencanakan suatu cara untuk melindungi kekayaan perusahaan dan sejauh mungkin menciptakan laporan yang efisien dan berguna bagi perusahaan.
4.  Pihak-Pihak Yang Berkepentingan Terhadap Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi adalah data transaksi keuangan yang terjadi dalam perusahaan selama satu periode tertentu yang diikhtisarkan dalam bentuk laporan keuangan.
Laporan keuangan meliputi neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan, laporan rugi laba yang menggambarkan perkembangan dan hasil usaha perusahaan, serta laporan-laporan lainnya. Dengan demikian laporan keuangan merupakan alat komunikasi antara kegiatan usaha perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap posisi keuangan dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan.
Dari informasi yang dihasilkan oleh akuntansi banyak diperlukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain :
1).    Pihak Intern :
Para pengelolah / pemimpin perusahaan
Para pengelolah perusahaan sangat berkepentingan langsung untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Data akuntansi merupakan informasi bagi manajemen yang dipakai sebagai bukti analisa interpretasi dalam mengevaluasi kegiatan yang telah dicapai perusahaan, dan bagaimana mencoba membuat rencana kegiatan usaha untuk periode mendatang.
2).    Pihak Ekstern :
a).     Pemilik dan calon pemilik
Pemilik atau calon pemilik perlu mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan misalnya untuk mengetahui perbandingan antara modal yang ditanamkan dengan laba yang diperoleh sehingga dapat dianalisa apakah perusahaan cukup menguntungkan atau tidak. Jelasnya informasi ini dijadikan salah satu pertimbangan pula oleh pihak yang akan ikut menanamkan modalnya diperusahaan tersebut.
b).     Para kreditur dan calon kreditur
Pihak-pihak kreditur dan calon kreditur memerlukan laporan keuangan dari suatu perusahaan yang digunakan sebagai pegangan untuk mengetahui likuiditas, solvabilitas dari suatu perusahaan dalam memberikan kredit terhadap perusahaan tersebut.
c).     Lembaga pemerintah
Informasi akuntansi oleh pihak pemerintah berguna disamping untuk tujuan penetapan pajak juga dapat dijadikan dasr untuk menyusun suatu kebijaksanaan di samping juga untuk kepentingan data statistik pada Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Biro Pusat Statistik, yang selanjutnya akan dijadikan dasar perencanaan pemerintah.
d).     Karyawan perusahaan
Karyawan suatu perusahaan berkepentingan terhadap laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan yaitu :
1).     Untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan tempat mereka bekerja dalam memberikan upah dan jaminan sosial lainnya.
2).     Dari laporan keuangan dapat dilihat perkembangan serta prospek perusahaan yang bersangkutan, sehingga karyawan dapat menentukan pilihan langkah yang harus dilakukan, sehubungan dengan kelangsungan kerjanya.
3).     Dalam perusahaan yang biasa memberikan bonus kepada karyawannya setiap akhir periode, dengan melihat laporan keuangan maka karyawan dapat mengetahui tingkat kelayakan bonus yang diterimanya dibanding dengan keuntungan perusahaan dalam periode bersangkutan.
4).     Dalam perusahaan besar biasanya dibentuk serikat kerja yang mewakili karyawan untuk memperjuangkan nasib mereka misalnya dalam kenaikan gaji / upah, jaminan sosial dan kepentingan lainnya. Informasi keuangan ini dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk serikat buruh tersebut.
5. Profesi Akuntansi
profesi akuntansi sejalan dengan perkembangan dunia usaha yang menimbulkan jenis jasa akuntansi yang diminta masyarakat. Menurut ruang lingkup tugasnya profesi akuntansi terdiri dari :
1).    Akuntan Publik
Akuntan publik adalah akuntan yang kegiatannya memberikan jasa kepada perusahaan atau pihak-pihak tertentu berkaitan dengan masalah akuntansi secara umum misalnya pemeriksaan, penyusunan laporan keuangan, penyusunan system akuntansi. Hasil pemeriksaan akuntan publik menyangkut kepentingan pihak-pihak luar perusahaan. Oleh karena itu pemeriksaannya bersifat bebas (independen).
2).    Akuntan intern
Akuntan intern adalah akuntan swasta yang bekerja di perusahaan-perusahaan, sehingga menjadi bagian dan mendapat gaji dari perusahaan tempat mereka bekerja. Tugas akuntan intern di antaranya merencanakan sistem akuntansi, mengatur pembukuan, membuat ikhtisar-ikhtisar keuangan, atau bertindak sebagai pemeriksa intern (internal auditor).
3).    Akuntan pemerintah
Akuntan pemerintah adalah akuntan-akuntan yang bertugas di perusahaan-perusahaan negara, bank-bank pemerintah, Direktorat Jendral Pajak, Direktorat Jendral Pengawas Keuangan Negara dan lain-lain.
4).    Akuntan pendidik
Akuntan pendidik adalah akuntan yang mengabdikan dirinya pada bidang pendidikan dan keterampilan akuntansi.